Banyak orang bingung dengan perasaan yang sedang dimilikinya untuk seseorang. Terkadang ia pikir, ia telah jatuh cinta. Rupanya ia hany...

Perbedaan Tertarik, Kagum, Suka, Sayang dan Cinta

21:21:00 katapena.info 0 Comments




Banyak orang bingung dengan perasaan yang sedang dimilikinya untuk seseorang. Terkadang ia pikir, ia telah jatuh cinta. Rupanya ia hanya sedang mengagumi, dan lainnya. Hal itu karena mendefenisikan perasaan teramatlah sulit. Sebab itu bukanlah hal pasti yang dapat diukur dengan akurat, seperti menghitung jumlah hari dalam setahun atau lainnya. 

Untuk sedikit memberikan pencerahan mengenai jenis perasaan apa yang mungkin kamu sedang hadapi, mari kita bahas hal itu satu per satu di bawah ini seperti yang dilansir oleh IDNtimes.com.

Tertarik
Ini adalah rasa yang muncul pertama kali. Biasanya datang ketika kamu tidak sengaja melihat atau menemukan sesuatu. Dan yang paling mendasar sebelum kamu bisa merasa kagum kepada seseorang. Kalau kamu tidak tertarik dengan seseorang, kamu tidak mungkin mendekati atau mencari tahu tentang dia bukan? Dari hasil pencarian kamu tersebut, kamu dapat menaikkan level rasa ke suka, atau bahkan mungkin cinta. Jadi, semuanya dimulai dari rasa tertarik. Ketika kamu mulai tertarik, ada satu hal kecil dari diri seseorang yang membuatmu ingin mengenal dia lebih dalam. 

Rasa tertarik adalah rasa yang mudah sekali untuk pudar. Apalagi bila tidak dibarengi dengan kemauan untuk mengenal orang itu lebih jauh. Dengan frekuensi pertemuan dan interaksi yang minim, rasa tertarik itu mungkin akan melayang tak jelas. Hanya sekadar rasa tertarik, tanpa bisa bertumbuh menjadi rasa di atasnya.
Kagum
Perbedaan Tertarik, Kagum, Suka, Sayang dan CintaIni adalah level yang lebih tinggi. Rasa  ini bisa muncul kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Rasa kagum tidak terbatas hanya kepada lawan jenis, akan tetapi juga bisa kepada teman sesama jenis. Rasa kagum biasanya muncul setelah kamu tertarik kepada seseorang, dan orang tersebut memiliki kelebihan yang menurutmu memukau. 

Sebagai contohnya: 
Kamu bisa saja kagum kepada pria tampan atau wanita berparas cantik dan anggun. Kamu bisa juga kagum pada pemain sinetron yang multitalenta, walau kamu tidak kenal secara langsung. Selain itu, kamu juga bisa kagum pada temanmu yang selalu juara kelas. 

Biasanya, rasa kagum ini sifatnya sementara. Ketika kamu menemukan seseorang yang lebih wow, maka rasa kagummu pada orang yang lama bisa saja pudar bahkan lenyap. Tapi ingat, rasa kagum itu juga benih dari cinta. Kalau disirami secara rutin dan teratur, ia  bisa bersemi ke tahap yang lebih lanjut.

Terus, bedanya kagum dengan rasa lainnya apa? Saat kamu mengagumi seseorang, kamu akan selalu memperhatikan sisi atau kulit luarnya. Kamu hanya sebatas senang dengan apa yang ia lakukan dan ketika ada sisi buruk dari dirinya yang kamu temukan, rasa kagummu juga bisa hilang. Ketika seseorang itu tidak mencapai ekspektasimu, maka ucapkan sampai jumpa dengan orang itu.
Suka
Ketika kamu sudah tertarik dan kagum kepada seseorang, lama kelamaan kamu bisa suka kepada orang tersebut. Bagaimana bisa? Tidak ada penjelasan ilmiah di balik pernyataan ini.  Rasa kagum itu terus bertambah setiap waktunya, maka lama kelamaan secara tidak sadar, rasa suka bisa bertumbuh juga. Mungkin awalnya kamu kagum karena sifatnya yang super pengertian. Kamu heran karena ternyata di dunia ini masih ada sosok yang bisa mengerti dirimu begitu detail. Setiap hari ada saja yang membuatmu kagum, kamu membuka lapis demi lapis hal yang menarik tentang dirinya dan secara tidak sadar, kamu suka padanya.

Kamu ingin dia jadi milikmu. Kadang rasa suka itu sifatnya egois karena secara tidak sadar, kita menuntut orang lain untuk tetap berlaku seperti yang telah dia lakukan sebelumnya. Dalam artian, kita menginginkannya seperti yang kita mau.  Kadang di tahap suka ini, kamu merasa sudah mengenal orang itu sepenuhnya. Tapi pada kenyataannya, masih banyak ‘sisi lain’ dari orang itu yang belum kamu ketahui. Kenyataannya, banyak orang yang setelah tahu ‘sisi lain’ tersebut, mereka lebih memilih menyerah.
Sayang
Ini adalah rasa yang levelnya lebih tinggi lagi. Porsinya lebih besar dari rasa-rasa yang telah disebutkan sebelumnya. Porsi jumbo! Rasa ini akan membuatmu ingin memiliki, ingin menghabiskan waktu bersama dan melakukan banyak hal dengannya. Kamu bisa dibilang sayang seseorang saat kamu sadar ingin bertemu dengan dirinya setiap hari, karena kamu senang dan nyaman di sisinya. Untuk mampu ke tahap ini, kamu harus gagah dulu melalui tangga kesulitan di tahap 'suka'. 

Pada tahap ini, yang kamu suka dari dirinya adalah hati, bukan kulit luar yang bisa saja imitasi.  Jika kamu menemukan sifat-sifat jeleknya, kamu akan berusaha untuk menemukan solusi untuk dirimu pribadi dan juga dirinya, bukan memilih menyerah. Ketika kamu sayang seseorang, kamu akan berusaha agar kalian bisa bersatu, saling memiliki selamanya. Sebisa mungkin kamu akan menjadi yang terbaik untuknya dan berharap dia juga akan menjadi yang terbaik untuk dirimu.
Cinta
Ini adalah kasta tertingi dari perasaan seseorang di dunia. Tidak ada yang lebih tinggi lagi dari kata C-I-N-T-A. Ketika kamu sudah bertemu cinta, kamu juga akan bertemu dengan yang namanya pengorbanan. Karena tidak ada cinta yang benar-benar nyata di dunia ini tanpa pengorbanan. Jangan langsung percaya ketika seseorang berkata, “Aku cinta padamu.” Karena kalau dia tidak menunjukkannya lewat tindakan nyata (sebuah pengorbanan), maka semuanya sia-sia. Omong kosong!

Cinta akan menuntutmu memberikan 100 persen dari yang kamu miliki. Ketika kamu tahu apa yang namanya cinta, kamu tidak akan menuntut dia memberikan balasan. Mengapa? Alasannya ada dua. [1] karena kamu cinta pada orang itu dan cinta tidak menuntut. [2] karena cinta tidak menuntut, cinta hanya mengharapkan. Kamu akan menunggu, walau kadang kamu tahu penantianmu bakal sia-sia.

Kamu akan tetap memperhatikannya, walau kamu tahu dia memperhatikan orang lain. Kamu tetap memandangnya, walau kamu tahu di bola matanya ada sosok lain yang ia dambakan. Karena cinta berada di kasta paling tinggi, tidak heran tantangannya juga sangat besar. Bila kamu ingin mengerti cinta, berarti kamu juga harus mengerti bahwa itu akan menjadikan seseorang duniamu. Seakan-akan, dia jadi gravitasi yang selalu membuatmu jatuh berulang-ulang. Walau ada rasa sakit, tapi kamu tetap kokoh, karena dialah yang menjadi pusat duniamu. 

0 komentar:

Tentang Penulis