Pernahkan kamu bertanya kenapa cinta bisa muncul pada dirimu? Kenapa rasa yang aneh itu bisa lahir, bahkan terkadang tanpa proses? Kenapa p...

Semua Tentang Cinta

23:59:00 katapena.info 0 Comments

Pernahkan kamu bertanya kenapa cinta bisa muncul pada dirimu? Kenapa rasa yang aneh itu bisa lahir, bahkan terkadang tanpa proses? Kenapa perasaan semacam itu bisa ada? Tentu segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tak pernah terlepas dari hukum sebab akibat, begitu pula kenapa rasa yang dapat membuatmu tergila-gila pada seseorang dapat bertandang di hidupmu. Apakah jatuh cinta sebenarnya adalah insting dasar manusia? Baiklah, mari kita bahas penyebab mengapa cinta bisa ada. 

Banyak ahli menyebutkan bahwa cinta merupakan salah satu emosi dasar yang dimiliki manusia, selain marah, bahagia, sedih, terkejut, jijik dan takut. Tidak ada manusia normal yang tidak mengalami cinta dalam hidupnya. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak umur 3,5 tahun sudah bisa mengalami cinta yang penuh hasrat.

Bahkan banyak orang pada saat masih sekolah dasar dulu telah mengalami jatuh cinta. Mereka begitu merindukan seseorang, bila bertemu hati berdegup kencang, dan amat senang bila bisa melihatnya. Pendek kata, mereka telah jatuh cinta pada saat masih begitu muda. Perasaan cinta berhasrat itu (passionate), semakin menjadi-jadi pada saat anak tersebut beranjak puber.

Penelitian lain menemukan bahwa bahwa pada saat masih bayi, cinta sudah dirasakan.  Akan tetapi berbeda bentuk dengan cinta pada saat dewasa. Hal Inilah yang membuat orang berkesimpulan bahwa cinta sudah ada dalam genenerasi manusia, dan hal itu merupakan alamiah. Pada saat dewasa, mereka akan merasa aman dengan keintiman dan mampu untuk percaya dan bergantung pada orang lain.

Bayi yang memiliki kelekatan ambivalen (disebabkan karena dibiarkan tergantung pada ibu, mengalami takut dikendalikan atau dikerasi), maka ketika dewasa, mereka akan mudah jatuh cinta, sangat khawatir diabaikan, dan ingin mencari kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan orang lain. Adapun bayi yang memiliki kelekatan menghindar karena banyak diabaikan secara emosional, pada saat dewasa akan merasa kurang nyaman dengan hubungan yang intim dan dekat, serta sulit bergantung pada orang lain.
Mengapa kamu bisa tertarik pada si dia?
Apakah karena si dia cantik? Atau si dia tampan? Apa karena si dia orang kaya? Atau si dia baik hatinya? Pastinya, kamu bisa jatuh cinta padanya, karena si dia memiliki daya tarik. Begitu pun ketika seseorang mencintai kamu, pastilah karena kamu memiliki daya tarik. Daya tarik adalah magnet yang mendatangkan cinta. Munstahil bila tanpa daya tarik, kamu dapat mencintai seseorang. 
Daya tarik bisa bersumber dari beberapa hal. Bisa karena adanya kesamaan, keakraban, kedekatan fisik, dan mungkin daya tarik pribadi. Bisa saja kamu jatuh cinta dengan semua hal itu sekaligus. Dan bisa juga hanya karena sebagiannya saja. Mengapa demikian? Mari kita bahas ‘beberapa hal’ tersebut berikut ini:
Kesamaan
Kebanyakan orang cenderung menyukai orang yang memiliki kemiripan dengannya, baik secara fisik, karakteristik kepribadian, nilai-nilai, sikap, atau pun latar belakang. Mereka lebih suka menjalin hubungan cinta dengan orang yang dirasakan sama dalam hal daya tarik fisik. Bila seseorang merasa tidak terlalu cantik, maka mungkin dia tidak akan mencintai orang yang terlalu tampan. Ia akan memilih orang yang kurang lebih setara dalam daya tarik fisik, mungkin untuk mencari zona aman. Dan lebih tertarik pula pada orang yang sama- sama menyukai kegiatan tertentu, misalnya sama-sama suka travelling atau olah raga.

Selain itu, sama-sama seagama, memiliki pandangan terhadap yang hidup yang serupa, sama dalam hal tingkat ekonomi, dan berbagai kesamaan lainnya. Anda bisa melihat, sebagian besar pasangan memiliki banyak kesamaan di antara mereka. Umumnya pasangan relatif setara dalam hal etnisitas, kondisi ekonomi keluarga, umur, keyakinan, pendidikan, dan lainnya.
Keakraban
Apakah kamu menyukai orang yang akrab dengan kamu? Jawabannya, tentu saja suka. Semakin akrab kamu dengan seseorang maka kamu akan cenderung semakin tertarik padanya. Coba bayangkan, pernahkah kamu cemburu ketika sahabat sejenismu dekat dengan sahabatnya yang baru? Saya yakin pasti! Kamu juga mungkin akan merasa disisihkan, dilupakan, dan takut kehilangan. Dan, bila perasaan itu datang untuk sahabat lawan jenismu, apa yang terjadi? Sudah pasti itu adalah benih cinta, dan akhirnya kamu akan mengikatnya untuk jadi kekasihmu. Sebenarnya, meski itu untuk sahabat sejenis,  adalah cinta juga, hanya saja cara merasakannya yang berbeda. 

Semakin akrab kamu dengan seseorang maka kamu akan ‘merasa’ semakin memiliki banyak kesamaan. Tidaklah mengherankan bila banyak hubungan cinta terbangun setelah melalui proses menjadi akrab. Seperti yang saya jelaskan di atas, banyak yang mula- mula berteman saja dan akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Kedekatan fisik
Pasti kamu pernah tahu ada orang yang menikah dengan tetangganya, dulunya teman sekerja, atau dulunya satu kampus. Jangan-jangan kamu juga melakukannya. Perlu kamu ketahui bahwa, orang yang berada dekat secara fisik, cenderung lebih disukai. Interaksi yang lebih sering memungkinkan tumbuhnya rasa tertarik.
Daya tarik pribadi
Inilah sumber utama daya tarik seseorang. Pada umumnya orang menilai seseorang memiliki daya tarik atau tidak tergantung pada daya tarik pribadi yang dimiliki. Daya tarik pribadi mencakup daya tarik fisik, daya tarik kepribadian, dan daya tarik sosial. Sebuah penelitian tentang daya tarik yang dilakukan di Yogyakarta menemukan bahwa pada umumnya orang lebih mengukur faktor psikis seperti nilai-nilai, kepribadian, kecerdasan, prestasi, dan keberhasilan daripada faktor yang bersifat fisik seperti ketampanan atau kecantikan dan kedekatan fisik.
Mengapa kamu jatuh cinta pada si dia, bukan yang lain?
Di luar sumber-sumber daya tarik yang dimiliki seseorang, ada beberapa hal lain yang juga berpengaruh dalam menimbulkan cinta. Hal tersebut adalah adanya penguatan positif dari seseorang, adanya asosiasi seseorang dengan sesuatu, dan adanya keseimbangan dalam hubungan.
  1. Penguatan
    Seseorang akan menyukai orang yang memberikan respons positif atas sikap dan tindakan yang diambilnya. Artinya, kamu cenderung menyukai orang yang berbuat baik kepadamu, dan sebaliknya. Apabila kamu dihina, kamu akan membenci. Apabila kamu dicintai, maka kamu akan mencintai. Dan seseorang yang mencintai kamu tentu akan berbuat baik kepadamu, sehingga pada akhirnya kamu pun akan membalas dengan hal yang sama. Emosi positif akan dibalas dengan emosi positif. Cinta akan dibalas cinta. Jadi, mencintailah maka kamu akan dicintai. Kenapa kamu hanya jatuh cinta pada dia? Karena dia memiliki daya tarik serta respon positif.

    Ketika kamu saling jatuh cinta, maka kamu dan pasanganmu akan berubah menjadi magnet dengan kutub berbeda. Kalian akan sama-sama saling tertarik.
  2. Asosiasi
    Seandainya kamu adalah seorang pria lalu bertemu dengan seorang gadis yang diasosiasikan dengan dunia hitam, misalnya pelacur, apa kamu akan menyukainya? Saya rasa semua orang akan menjawab, tidak!

    Begitu pun jika kamu dikenal dekat dengan sesuatu yang negatif, misalnya dikenal sebagai si pemabuk, si penjahat, si pencuri, si pemakai narkoba, apakah kamu akan menarik bagi gadis-gadis? Sudah pasti kamu tidak menarik bagi mereka. Kenapa demikian? Sebab, seseorang cenderung menyukai orang yang diasosiasikan dengan hal-hal yang baik (bukan sebaliknya). Kamu harus dikenal dengan hal-hal yang positif, maka secara tersendirinya kamu akan menjadi magnet yang dapat memikat gadis-gadis.
  3. Pertukaran yang seimbang
    Jika kamu sangat memperhatikan seseorang, menyediakan banyak waktu untuknya, namun si dia hanya memberikan sedikit waktu buat kamu dan juga kurang memperhatikan, maka kamu akan cenderung kurang menyukainya. Kalaupun kamu merasa jatuh cinta pada pandangan pertama, rasa cinta akan memudar seiring bergulirnya waktu. Sebab cinta butuh keseimbangan antara kedua belah pihak (bukan berat di wanita, ringan di prian, dan sebaliknya).
Reaksi Kimia Orang Jatuh Cinta
Cinta akan membuatmu benar-benar gila. Kamu akan melihat dunia yang hijau menjadi merah jambu, ruang hampa menjadi berbunga, makanan tak lezat menjadi sangat lezat, waktu tidur menjadi waktu begadang yang panjang. Meski begitu, jangan pernah melewatkan kesempatan untuk gila karena cinta. Karena percaya atau tidak, gila karena cinta adalah hal yang menyenangkan. Bagaimana tidak? Bukan hanya perasaan, seluruh tubuhmu juga akan ikut gila karena hal itu. 

Semua itu terjadi karena reaksi kimia yang ditimbulkan olehnya. Reaksi kimia yang terkadang dapat mengalahkan logikamu. Berdasarkan hasil penelitian, ada sebuah senyawa yang diinisiasi dalam tubuh manusia saat seseorang jatuh cinta. senyawa ini bisa menjadi salah satu faktor dalam keharmonisan rumah tangga dan kebahagiaan hidup. Salah satu senyawanya adalah phenilethylamine. Senyawa yang lain adalah “hormon-hormon kebahagiaan” yang bertanggung jawab atas segala kegilaan (Baca: kebahagian) manusia ketika falling in love:
  • Pheromones : Membuat kamu naksir kepada seseorang, suka melamunkan dia serta membayangkan terus menerus.
  • Oxytocin : Mendatangkan rindu, ingin melihat si dia walau sebentar saja—lihat beberapa detik pun tidak masalah asalkan dapat melihatnya.
  • Vasopressin : Menghadirkan kesetiaan. Komitmen.
  • Norepinephrine : Membuat semangat, ceria, bahagia, ingin senyum terus.
Berikut adalah zat-zat kimia menjelaskan kelakuan kita begitu kita mulai jatuh cinta. Zat-zat kimia ini berjalan ke bagian-bagian dari otak yang mengatur emosi dan memori kita:
  • Dopamine (Membuat kamu tergila-gila padanya)
    Pada beberapa bulan pertama ketika kamu naksir seseorang, ada bagian otak kamu yang mengeluarkan zat ini. Biarpun jumlah zat ini cuma sedikit, itu saja sudah cukup untuk memberikan rasa melayang yang kamu rasakan waktu kamu sedang jatuh cinta. Zat ini akan membuat kamu susah tidur karena selalu gagal dalam menghapus bayang si dia, dan kamu jadi kurang berselera makan juga. Kamu mulai lupa makan, tapi meskipun kamu lapar dan perutmu kosong, kamu tetap happy dan agak crazy. Selain itu, zat ini juga membuat kamu merasa penuh semangat, seolah kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau. Zat ini bener-bener hebat. Cukup hebat untuk membuatmu gila kalau tak terkontrol!
  •  Serotonin (Membuatmu terobsesi kepadanya)
    Kurangnya zat ini di otak kamulah yang jadi sebab kenapa kamu merasa terobsesi kepada dia yang kamu taksir. Kadar serotonin yang rendah dapat membuat kamu menjadi sering memikirkan dia, curi-curi pandang, menyimpan foto dia di dompet, dan lain-lain yang mungkin agak aneh bin konyol. Tidak perlu buru-buru periksa ke psikiater. Yang terjadi kepada kamu itu normal kok. Kamu cuma sedang mematuhi perintah dari serotonin kamu yang jumlahnya lagi turun. Ketika kamu bilang kepadanya bahwa kamu tidak bisa berhenti memikirkan dia, sebenarnya itu serotonin rendahmu itu yang sedang bicara.
  • Oxytocin (Mmebuatmu ingin terus bersama dia)
    Kalau akhirnya kamu berpacaran dan dengan bertambahnya sayang kamu, kamu mulai berpikir kalau kamu tidak bisa hidup tanpa dia. Kamu mulai merasa terikat dengannya. Kemanapun dia pergi, kamu ada di sampingnya. Di sinilah oxytocin mulai berperan. Zat ini dikeluarkan oleh otak ketika rasa gandrung dan gairah karena jatuh cinta mulai berkurang dan hubungan yang lebih serius mulai terbentuk.
Berdasarkan sebuah penelitian juga, ternyata hormon phenilethylamine hanya bertahan efektif 2-3 tahun sejak jatuh cinta. Padahal berkat hormone inilah seorang manusia bisa kesengsem, deg-degan, bahagia, dan beberapa gejala lain yang menimpa seseorang ketika falling in love.

Boleh saja tidak percaya tentang faktor hormonal dalam cinta namun ada hipotesa yang berpendapat bahwa keadaan “emosian” (emosi yang berlebihan) misalnya pada seorang wanita menstruasi seringkali disebabkan oleh faktor hormonal, maka keadaan emosional seperti keaadan jatuh cinta—berikut gejala-gejalanya pun bisa jadi disebabkan oleh hormon tertentu. Artinya kalau hipotesa ini benar, maka cinta itu bukan sesuatu yang abadi! (Bayangkanlah pasangan kamu ketika mengetahui ini. Oh no!)

Dan tahukah kamu bahwa pentransformasi energi cinta itu adalah pernikahan. Sungguh. Kejatuhcintaan sebelum pernikahan adalah mempersiapkan diri menuju pernikahan yang berkah, dan kejatuhcintaan setelah pernikahan selanjutnya adalah mencintainya dengan sesungguhnya.

Tapi, ngomong-ngomong, jatuh cinta bisa dijelaskan secara ilmiah menggunakan ilmu kimia. Perasaan cinta dan sayang antara dua orang berlainan jenis timbul karena adanya senyawa-senyawa kimia di dalam diri kedua orang tersebut. Salah satu senyawa kimia itu disebut senyawa feromon atau biasa juga disebut hormon pheromones.
Senyawa Cinta (Feromon)
Kata feromon (pheromone) berasal dari bahasa Yunani yaitu phero yang artinya membawa dan mone yang berarti sensasi. Definisi dari senyawa feromon adalah suatu zat kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan dimiliki oleh semua makhluk hidup untuk mengenali jenisnya, lawan jenisnya, individu lain di luar dirinya, dan kelompok lain. Zat ini sangat membantu di dalam proses reproduksi makhluk hidup. 

Pada manusia, zat feromon ini dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang berada di ketiak, wajah, kulit dan kemaluan. Senyawa pheromon ini akan aktif ketika yang bersangkutan telah memasuki usia yang cukup (baligh). Zat feromon bersifat kasat mata atau tidak terlihat, tidak memiliki ukuran, tidak dapat dirasakan oleh panca indera manusia dan mudah menguap.

Zat feromon paling sering dikeluarkan oleh tubuh saat tubuh berkeringat dan juga dapat tertahan di dalam pakaian. Banyak ahli mengatakan bahwa senyawa pheromon memiliki andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan kepada lawan jenis. Rasa sayang, cinta, gairah seks, rindu di timbulkan oleh senyawa pheromon.
Cara Kerja Feromon
Layaknya inisiator dalam reaksi kimia, pheromones dapat menimbulkan rasa tertarik kepada lawan jenis baik itu secara seksual ataupun tidak. Proses kerja feromon biasanya dimulai dari kontak mata, jika kontak mata terjadi maka senyawa feromon akan tercium oleh organ tubuh manusia yang sensisitif yaitu Vomerosonal Organ (VNO). VMO ini terdapat di dalam lubang hidung dan terhubung ke dalam otak melalui jaringan syaraf.

Setiap feromon berhembus dari tubuh maka feromom ini akan tercium oleh VNO dan akan diteruskan ke daerah hipotalamus yang juga mengatur emosi manusia. Dan setelah menerima ransangan, otak akan memberi respon balik dan akan mempengaruhi kondisi psikologis tubuh misalnya akan terjadi perubahan detak jantung, nafas yang menjadi tidak beraturan, suhu tubuh meningkat, keringat, dan lain-lain.
Faktor Senyawa Kimia Lain
Pada dasarnya proses pemberian respon dari hipotalamus untuk melakukan perubahan psikologis emosi saat berdekatan dengan orang yang dikasihi tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Disini setelah senyawa feromon bertindak sebagai inisiator, maka selanjutnya hipotalamus akan merangsang pembentukan senyawa kimia lain yaitu senyawa phenyletilamine (PEA), dopamine, norepinephrine, senyawa endorfin, dan senyawa oksitosin.

Senyawa-senyawa inipun akan bertindak sesuai fungsinya masing-masing. Senyawa PEA, dopamine, dan norepinephrine memberikan respon tersipu-sipu atau malu ketika berpandangan dengan orang yang dicintai. Senyawa endorfin (endogenous morhine) akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Sedangkan senyawa oksitosin berperan dalam membuat rasa cinta itu rukun dan mesra diantara keduanya.

Selanjutnya efek dari senyawa feromon dan senyawa-senyawa kimia lain terhadap tubuh manusia dapatlah disamakan dengan efek narkoba. Senyawa-senyawa ini akan membuat seseorang kecanduan sehingga ingin melihat pasangannya atau orang idamannya sesering mungkin.

Perasaan jatuh cinta ini selang beberapa waktu akan menghilang sedikit demi sedikit. Hal ini disebabkan produksi senyawa tersebut tidak berlangsung terus menerus, kemampuan tubuh menghasilkan senyawa itu mulai berkurang setelah dua sampai empat tahun. Akibatnya, rasa tertarik pada seseorang pun mulai meluntur, terutama ketika tubuh tidak lagi memenuhi kebutuhan PEA. Pada saat rasa ketertarikan itu kian meluntur, maka otak akan tetap berusaha untuk memproduksi senyawa oksitosin selama kedua pasangan berusaha untuk saling menyayangi dan setia.
Definisi Cinta Berdasarkan Jurusan Kuliah
Nah, sekarang mari kita baca beberapa definisi cinta yang amat kreatif di bawah ini. Selain cukup kreatif, menarik juga dapat membuat kamu ngakak (mungkin :D)

Jurusan Kimia     
Cinta itu memiliki rumus senyawa C.In.Ta (Karbon, Indium, Tantalum). Senyawa ini nggak bisa larut dalam air. Nggak mendidih meski suhu amarah 100 derajat Celcius. Dan nggak membeku meski suhu rindu minus 100 derajat Celcius.

Jurusan Biologi  
Cinta itu ibarat benalu, soalnya terlalu sering merugikan. Tapi aku tidak keberatan kok kalau benalu cintamu tumbuh dihatiku. (untuk pendekatan)
Maukah kamu berkembang biak denganku? (untuk menyatakan cinta :D. Bahasanya terlalu!)

Jurusan Fisika   
Kata Einstein energi itu massa dikali kuadrat kecepatan cahaya. Rumus itu buat aku bingung untuk menghitung besarnya energi cintaku ke kamu. Makanya rumus itu tidak aku pakai. Rumus yang aku pakai cuma rumus gravitasi. Yang penting ada gaya tarik menarik antara aku dan kamu.

Jurusan Matematika    
Kamu kok mirip segitiga sama sisi, ya? Soalnya dari sisi manapun aku lihat kamu, yang kelihatan cuma cinta. Eh bukan, kamu lebih mirip bujur sangkar. Soalnya setiap melihat kamu aku merasa terbujur dalam sangkar. 
Kamu pasti bisa kalau cuma menghitung jumlah sudut segitiga, segiempat dan segienam. Tapi kamu tidak akan bisa menghitung sudut lingkaran. Soalnya sudut lingkaran itu tak terhingga. Sama seperti cinta aku kepada kamu yang juga tak terhingga.

  Jurusan Komunikasi        
Cinta itu merupakan proses penyampaian perasaan dari komunikator kepada komunikan melalui media hati sehingga menimbulkan feedback (umpan balik) berupa rasa rindu, rasa sayang dan rasa rindu.

Jurusan Pemerintahan 
Cinta itu sama saja seperti janji kampanye. Pertamanya saja manis, sudahnya tidak ada realisasi. 

Jurusan Komputer          
Cinta itu mirip anti virus yang harus diupdate setiap saat. Karena kalau tidak, maka perasaan sayang kamu kepada aku bisa dihapus sama Trojan. Terus Malware akan gampang menyebarkan rasa rindu kamu kepada orang lain.

Jurusan Sejarah
Kamu tahu tidak penyebab Perang Dunia ke-II? Itu gara-gara Jepang menolak genjatan senjata dengan Amerika. Makanya kamu jangan menolak cinta aku ya, takutnya nanti ada Perang Dunia ke-III. (Apa hubungannya, ya?)

              Jurusan Geografi               
Cinta itu tidak bisa dipisahkan dengan garis Lintang Utara dan Lintang Selatan. Tidak pudar walau sudah melewati 4 musim. Dan tidak terasa jauh kalau sejauh jarak antara kutub utara dan selatan, karena cinta menggunakan peta dengan perbandingan jarak 1:1000.000.

Jurusan Teknik
Cinta itu ibarat mur dengan baut. Kalau mur dan baut itu cocok berarti cinta. Dan kalau mur dengan baut sudah agak renggang, tinggal ditambahkan ring. 

Sumber
http://kaumkeraskepala.heck.in/faktor-faktor-penyebab-timbulnya-rasa-ci.xhtml
http://ilmysjourney.tumblr.com/post/32320306961/reaksi-kimia-orang-jatuh-cinta
http://bangharri.blogspot.co.id/2012/02/cinta-menurut-anak-kuliah-berdasarkan.html

0 komentar:

Tentang Penulis